Minggu, 01 Juli 2012

luka terlaknat dari seorang sahabat

suatu hari saya melihatnya begitu terluka tanpa amarah dan suasana murka. hanya ketegaran yang terpancar dari setiap kata - katanya. namun, disini rasanya aku yang menuai murka, menanam api dendam yang begitu hebat berkobar, menyimpan benci yang melebihi rasa simpati.
hingga hari ini ketika aku sedikit melihat,sedikit mendengar, rasanya seperti ada yang membangunkan tidurku dengan gangguan yang membuatku geram
ingin sekali ku muntahkan kemurkaan ini, tapi lagi - lagi ia menenangkan dan berusaha menjauhkanku dari api dendam yang nantinya akan membakar seluruh tubuh dan hatiku.

aku mendadak berubah menjadi orang yang tidak sabaran, ingin cepat - cepat melihat mereka diinjak bahkan terinjak akibat perlakuan padanya yang sama sekali tidak bijak.
bagaimana bisa simbolik seorang kawan tapi ketika ditimpa dengan kepentingan, hancur lebur semua rasa kesetiakawanan.

bagaimana bisa yang mengaku sahabat, kawan terhebat yang akan selalu memberi semangat justru menyuguhkan luka terlaknat.
selalu aku tidak habis pikir terhadap mereka yang mengatasnamakan kebijakan untuk menutupi dompleng kepentingan..

sungguh manusia yang miskin akhlak mulia..
aku kembali mengelus dada, meminta diberi banyak kesabaran dan ketenangan oleh-Nya.. dan tak pernah lupa meminta kesuksesan segera untuknya yang terluka. Tuhan tau ia manusia baik dan tidak seperti mereka yang licik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar