Senin, 23 Januari 2012

Musnahnya setitik harapan

kali ini saya benar - benar seperti orang yang terperosok dalam tebing kehancuran, tapi saya beruntung, bisa mendekatkan diri padaNya dan percaya semuanya akan menjadi kebahagiaan.
ini sepele dan ini kali keberapa saya merasa kecewa, tapi hal yang paling membuat kecewa yang begitu mendalam adalah ingkar janji dan masih lihainya seseorang menyembunyikan kejujuran.
saya orang yang mudah marah, mudah tersinggung dan memang itulah kekurangan saya, namun haruskah itu dijadikan alasan untuk memperlakukan dengan seenaknya?

kadang kebingungan juga benar - benar tajam melanda, apa mungkin ini petunjuk Tuhan bahwa aku benar - benar telah salah langkah, salah mengambil keputusan dan terlebih salah memilih
Tuhan mengapa penyesalan itu kau tempatkan di akhir cerita?
mengapa aku sebagai manusia begitu mudah terlena dengan seluruh kerlipan di dunia?
Tuhan, aku hanya bisa bersujud kepadaMu, meminta segala kebaikan dan kemurahan hatimu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar