Aku hidup 19 tahun lamanya
Diatas jalan - jalan aspal yang makin mengeras dibawah terik panas
Diantara angin - angin yang mampu menerpa seketika dan aku terombang - ambing bak ilalang
aku tak mengerti, aku tak mampu membaca apa yang ku jalani kini
Aku tak mampu seperti Aristoteles yang selalu mempelajari apapunhal baru yang ia temui
atau bakan seperti Plato yang menyempurnakan kembali hal - hal yang ia dapat dari gurunya Aristoteles
lalu..
apa kemahiran dalam diriku?
apa esensiku untuk duniaku,negaraku,bangsaku,keluargaku, dan teman - temanku??
aku selalu membayangkan indahnya masa dewasa dan nikmatnya masa tua
kekonyolan bayangan bisa menjadi sebuah pemicu integritas konkret di masa tua
tapi bibsa menjadi sesuatu yang sia - sia dan tak berdaya guna
bukan hina, tak perlu pula memaksakan berguna
coba resapi dan maknai sejuknya embun dipagi hari
harapan itu nyata selama, aku, engkau, kita, dan mereka terus berlari
Reza, 20 Desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar